Jumat, 06 April 2012

Sistem Operasi dalam WEB


Sistem operasi berbasis web (web-based operating system) merupakan salah satu jenis sistem operasi terkini yang memanfaatkan kemampuan jaringan dan bahasa pemrograman internet dalam me-render sebuah sistem operasi pada website. Istilah WebOS mulai dikenal sejak tahun 1999 dan sejak itu layanan ini mulai diterapkan pada beberapa perusahaan besar. Sistem operasi berbasis web juga diyakini akan mampu menggeser kepopuleran sistem operasimasakini.
Keuntungan menggunakan Sistem operasi berbasis web:
A. Data yang disimpan dalam sistem operasi jenis ini dapat diakses dari mana saja dari seluruh dunia.
B. Data yang disimpan juga dapat diakses oleh orang lain pada saat yang sama (multiple file sharing)
C. Sangat berguna apabila kita sering mengakses internet dari warung internet namun sistem operasi yang digunakan tidak familiar.
D. Sebagian besar sistem operasi berbasis web menyediakan fasilitas enkripsi khusus untuk setiap pelanggannya apabila mereka hendak menyimpan file-file mereka di sini.
E. Anda tidak perlu direpotkan tentang masalah instalasi software ataupun update-nya karena sistem operasi berbasis web telah menyediakannya untuk anda.
F. Sistem operasi berbasis web aman dari virus dan threat jahat lainnya.
G. Tidak diperlukan pengetahuan mendalam tentang sistem operasi untuk menggunakan sistem operasi berbasis web.
Kerugian menggunakan sistem operasi berbasis web:
A. Karena berbasis web, sistem operasi ini hanya akan efektif penggunaannya melalui akses internet. Besarnya volume data seringkali menyebabkan beberapa sistem operasi virtual mengalami crash/hang, disamping akses ke desktop yang juga lambat.
B. Data yang disimpan dalam ruang virtual sistem operasi dapat sewaktu-waktu hilang apabila sistem operasi yang bersangkutan menghilang dari dunia maya.
C. Ada beberapa sistem operasi yang menggunakan elemen flash untuk desktop environment dan navigasinya sehingga cukup menyulitkan pengguna yang kurang begitu memahami karakteristik elemen flash.
D. Tidak semua aplikasi berjalan secara lancar. Ada beberapa aplikasi yang mungkin akan mengalami lag/crash dalam penggunaanya mengingat sistem operasi jenis ini juga dipengaruhi oleh jenis browser yang digunakan.
E. Minimnya jenis aplikasi yang kompatibel dengan sistem operasi berbasis web yang bersangkutan.
Beberapa contoh Sistem Operasi berbasis web
1. CymOS (cymos.com)
cmyOS menawarkan desktop/sistem operasi online gratis untuk semua pengguna internet. Berbasiskan komunitas open source, cmyOS bekerja untuk menghasilkan aplikasi unggulan yang akan memberikan pengalaman online baru untuk developer dan browser.
2. Desktoptwo (desktoptow.com)
DesktopTwo adalah sebuah desktop online gratis yang dikembangkan oleh Sapotek dimana memiliki tampilan, karakteristik, dan fungsi layaknya desktop biasa dalam suatu sistem operasi.
3. G.ho.st (www.g.ho.st/home)
G.ho.st Inc dibangun pada tahun 2006 untuk mengembangkan “Global Hosted Operating System”, sistem operasi berbasis web yang diyakini paling diakui di dunia. G.ho.st mengintegrasikan semua aplikasi software berbasis web ke dalam komputer virtual gratis., dengan mempersembahkan sebuah desktop web, sistem file online tunggal, satu account, berbagi, dan kolaborasi dari semuanya. Untuk setiap orang yang menginginkan aktifitas berkomputer pribadi mereka menjadi mobile, G.ho.st Virtual Computer (VC) mempersembahkan sesuatu alternatif nyata untuk pengguna Windows – sebuah perangkat komputer pribadi lengkap yang disimpan dalam web dan dapat diakses dari banyak web browser.
4. Jooce (jooce.com)
Jooce sangat canggih, desktop online privat – dengan kemampuan berbagi file untuk publik. Sngat aman, ruang online untuk menyimpan file, dapat mendengarkan, melihat, dan berbagi dengan teman anda tentang file-file anda, foto, musik, dan video-video koleksi anda.

Dikutip dari buku: Jaringan Komputer dan Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi
Pengarang: Budhi Irawan dan Janner Simarmata
dan dari: www.Ilmukomputer.org

 

Teknologi WEB E-LEARNING


Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, Intranet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebahagian dari media elektronik yang digunakan Pengajaran boleh disampaikan secara ‘synchronously’ (pada waktu yang sama) ataupun ‘asynchronously’ (pada waktu yang berbeda). Materi pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. Ia juga harus menyediakan kemudahan untuk ‘discussion group’ dengan bantuan profesional dalam bidangnya.
Karakteristik e-learning, antara lain.
Pertama, Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
Kedua, Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
 Ketga, Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
] Keempat, Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu : sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya.
Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantusegala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.
Teknologi Pendukung E-Learning
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologitersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan
Technology based web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration).


Dikutip dari buku: Jaringan Komputer dan Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi
Pengarang: Budhi Irawan dan Janner Simarmata
dan dari: www.Ilmukomputer.org

Rahasia Dibalik Kepingan CD


TIPE-TIPE PIRINGAN CD
Piringan CD yang kita jumpai dipasaran, pada dasarnya terbagi menjadi 3 golongan. Yaitu CD-ROM, CDR dan CD-RW. Masing-masing dari tipe CD ini memiliki karateristik tersendiri.
CD-ROM
Singkatan dari Compact Disc - Read Only Memory. Piringan CD-ROM ini berwarna perak. Proses pembuatannya adalah dengan cara menaruh selembar lapisan plastik yang telah disinari oleh sinar laser. Sinar laser itu akan membentuk semacam pit (lubang) berukuran mikro – yang sangat kecil sekali. Lubang-lubang itu akan membentuk deretan kode yang isinya berupa data. Sekali tercipta lubang, maka tidak bisa ditutup lagi. Lalu lapisan plastik itu akan dibungkus lagi oleh plastik cair yang berguna sebagai pelindung dan pemantul. Semua itu prosesnya dilakukan secara bertahap dalam suatu mesin cetakan. Alat cetakan CD-ROM bentuknya mirip cetakan kue martabak manis dan analogi pembuatannya juga mirip seperti itu. CD-ROM original umumnya lebih awet daripada CD-ROM bajakan. Karena kualitas lapisan-lapisan pada CD-ROM original sangat kuat dan berkualitas dibawah standar mutu pabrik yang dapat diandalkan. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan ada pula CD-ROM bajakan yang berkualitas, namun tentu harganya tidak murah.
CD-R                             
Singkatan dari Compact Disc - Recordable. Piringan CD-R ini umumnya berwarna hijau, tapi ada beberapa yang berwarna biru, merah dan hitam. Proses pembuatannya mirip dengan CD-ROM, yaitu dengan cara menaruh selembar lapisan plastik. Perbedaannya lembaran plastik itu belum disinari oleh laser. Lalu lapisan plastik itu akan dibungkus lagi oleh plastik cair yang berguna sebagai pelindung dan pemantul. Lalu kapan lembaran plastik itu akan disinari laser? Jawabannya nanti pada saat kita hendak merekamnya. Itulah sebabnya CD-R disebut juga dengan CD-Blank karena isinya masih kosong. Menentukan kualitas CD-R juga sama dengan menentukan kualitas CD-ROM. Tapi ada yang harus jadi perhatian ekstra, yaitu karena proses rekaman dilakukan setelah CD tercetak dan ada begitu banyak CD-R yang dijual dipasaran, maka kualitas lembaran data didalam CD-R itu harus cocok dengan CD Writer-nya. Dulu banyak kasus, selain dari masalah Buffer Under-Run (kehabisan supply data), dahulu CD Writer tidak mampu mengenali lapisan data itu dengan baik. Anda tidak perlu risau, CD Writer jaman sekarang sudah mampu mengenali berbagai CD-R yang ada dipasaran. Untuk lebih yakin, sebaiknya Anda baca buku manualnya untuk memperoleh informasi daftar CD-R yang paling optimal untuk CD Writer Anda. Bagi Anda yang masih menggunakan CD Writer model lama, silahkan kunjungi situs web produsen pembuatnya untuk mengupdate firmware. Kegunaan dari update firmware ini untuk membantu CD Writer mengenali lapisan-lapisan data tersebut. Bahkan pada beberapa CD Writer tertentu, dengan hanya update firmware kita bisa meningkatkan kecepatan rekam tanpa harus beli CD Writer baru. Lumayan kan.
CD-RW
Singkatan dari Compact Disc - ReWriteable. Piringan CD-RW ini umumnya berwarna ungu. Proses pembuatannya mirip dengan CD-ROM atau CD-R dengan cara menaruh selembar lapisan plastik. Perbedaannya lembaran plastik itu memiliki kemampuan untuk membuka dan menutup. Seperti yang telah dijelaskan bahwa lapisan data jika disinari oleh laser akan membuat lubang-lubang sebagai kode. Pada CD-RW lapisan data itu dapat lubang-lubang itu dapat menutup lagi jika dibutuhkan. Itulah sebabnya kita dapat merekam dan menghapus media CD-RW ini sesuka hati kita. CD-RW tidak sembarangan dapat dibaca pada CD Player atau VCD player. Untuk bisa membaca CD-RW butuh tenaga sinar laser yang lebih kuat dari biasanya. Oleh sebab itu pastikan bahwa CD player atau VCD player Anda mendukung CD-RW.

KAPASITAS CD
Kapasitas CD dapat digolongkan menjadi 2 bentuk fisik. Pertama piringan CD kecil yang berdiameter 8 cm, dan kedua piringan CD normal yang berdiameter 12 cm. Kapasitas CD kecil 8 cm, sanggup menyimpan hingga 21 menit atau setara dengan 184,57 MB. Pertanyannya adalah, kok tahu 21 menit sama dengan 184,57 MB? Itulah yang akan dibahas disini. CD mengenal 2 macam modus, yaitu Mode 1 dan Mode 2/XA. Pada Mode 1, CD akan dibentuk dengan ukuran 2.048 bytes tiap blok. Jumlah blok tergantung pada ukuran CD. Untuk CD 8 cm memiliki 94.500 blok. Sehingga kalau kita mengkalikan 2.048 dengan 94.500 hasilnya sama dengan 193.536.000 Bytes. Ubahlah bilangan bytes itu menjadi MegaBytes (MB). Karena 1 MB sama dengan 1.048.576 Bytes, maka hasilnya 184, 57 MB.

Dikutip dari buku: Jaringan Komputer dan Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi
Pengarang: Budhi Irawan dan Janner Simarmata